Kegiatan arung jeram dimulai setelah Perang Dunia ke-II dimana sekelompok pencinta kegiatan adventure mencoba menelusuri sungai-sungai di Colorado. Dari hanya menggunakan perahu karet bekas PD II, kegiatan ini berkembang menjadi satu aktivitas dengan berbagai wahana seperti kayak, canoe dll.
Sejarah petualangan sungai di Indonesia dimulai sekitar awal tahun 1970-an dengan istilah olah raga arus deras (ORAD). Dipelopori oleh rekan-rekan pecinta alam dari Bandung (WANADRI) dan Jakarta (MAPALA UI), olah raga ini kemudian menjadi salah satu olah raga petualangan yang paling diminati para pecinta alam. Pada tahun 1975, WANADRI menggelar Citarum Rally I. Sekitar tahun 1975, Mapala UI mengembangkan juga olah raga ini dengan istilah arung jeram.
Saat ini kegiatan arung jeram tidak hanya dapat dinikmati segelintir kelompok pencinta alam. Sejak 1990 di berbagai daerah kegiatan ini telah berkembang menjadi satu atraksi wisata yang sangat digemari. Sejalan dengan perkembangan tersebut, kegiatan ini juga berkembang menjadi satu olah raga prestasi yang juga sangat menarik untuk digeluti dan ditonton!
Kegiatan arung Jeram ini pada akhirnya mengalami perkembangan lebih jauh lagi, biasanya dan yang sudah di kenal oleh khalayak
adalah menggunakan perahu karet namun pada saat ini bisa menggunakan riverboarding dan body. Kedua jenis arung jeram ini
memiliki perpedaan yang sangat mencolok dan memiliki karakteristik tersendiri.
Riverboarding adalah kegiatan arung jeram dengan menggunakan media papan yang di desain khusus untuk arung jeram yang dalam
penggunaannya di naiki dengan posisi telungkup di atas papan mengikuti arus sungai dan jeram. Dalam kegiatan ini diperlukan
keterampilan khusus agar bisa mengendalikan papan di saat melewati jeram. Kegiatan ini dapat di nikmati oleh khalayak umum
dengan tingkatan tertentu sesuai dengan karakteristik dari sungai dan perlu sedikit latihan untuk pemula agar bisa mengendalikan papan di saat meluncur dan menari di atas jeram.
Body Rafting merupakan media baru dalam berarung jeram yaitu berenang bebas mengikuti aliran sungai dan jeram dengan menggunakan peralatan : pelampung, Helm, pelindung lutut dan sepatu diving (coral booties). Tehnik berenang body rafting yaitu mengambang menghadap ke muka dengan posisi kaki di atas lurus ke depan searah dengan badan dan sejajar dengan permukaan air hal ini agar memudahkan kita di saat melewati jeram.
Body Rafting dapat di ikuti oleh siapa saja dan tentunya di sesuaikan dengan karakteristik sungai juga usia dan kemampuan individu. Bagi para pemula di haruskan di dampingi oleh instruktur body rafting yang mengetahui karakteristik sungai yang akan di arungi.
Peralatan yang di bawa saat bodyrafting :
1. Pengaman
- Pelampung
- Helm
- Pelindung Lutut
- Coral Booties
2. Dry Bag
3. Tali Lempar atau Rescue
4. Perlengkapan P3K
Bagi para pencinta arung jeram kegiatan body rafting ini sangat bermanfaat sekali untuk mengantisifasi kepanikan di saat perahu terbalik saat mengarungi jeram, dengan mengetahui tehnik body rafting akan membatu melewati jeram dengan selamat dan tidak panik.
(ibeng)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar